Cilegon—inionline.id–Gubernur Banten, Wahidin Halim berjanji akan menangani permasalahan banjir di Cilegon. Penanganan jangka pendek, pemprov segera menormalisasi sungai dengan menganggarkan dana pada APBD Perubahan 2018. “Memang paling tidak ada normalisasi, ada perbaikan jembatan. Kalau perlu disamping normalisasi harus dipasang tanggul. Kan sungainya kecil, apalagi ini banjir kiriman (Kabupaten Serang, red),” ungkapnya.
Belajar dari pengalamannya sebagai Walikota Tangerang ketika banjir Sungai Cisadane meluap, kata WH, upaya menormalisasi sungai menjadi solusi penanganan banjir. Langkah itu dilakukan supaya aliran air ke anak-anak sungai berjalan normal. “Memang sungai-sungai kita harus ada normalisasi. Kalau di Tangerang, dalam tiga tahun saya bikin tanggul dan lain-lain. Termasuk mengaktifkan danau-danau,” ujarnya.
Ditanya soal penyebab lain seperti maraknya aktivitas galian C, WH mengatakan, pemprov akan berkoordinasi dengan Pemkot Cilegon untuk mengecek keberadaan aktivitas galian. “Itu yang menjadi kajian kita. Karena izin galian C itu ada di kita (pemprov, red). Nanti saya minta bantuan ke Pak Plt Walikota untuk cek izinnya,” ujarnya. Sementara, Pemkot Cilegon batal mengalokasikan dana tidak terduga untuk memperbaiki jembatan di JLS yang ambrol.
Plt Walikota Edi Ariadi mengungkapkan, kepastian diperoleh berdasarkan kajian keterbutuhan anggaran Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPU-TR). “Dana kejadian luar biasa kita kan sedikit, cuma Rp 1 miliar. Kebutuhan kita Rp 4 miliar setelah dihitung oleh PU (DPU-TR). Ya nanti kita cari-carilah uangnya dari mana,” ujarnya, kemarin. Edi juga mengaku sudah menyampaikan masalah banjir kepada Gubernur Banten saat menghadiri HUT Cilegon. “Banjir ini kan antardaerah, dikirim dari Kecamatan Mancak, Kabupaten Serang. Jadi yang harus turun itu provinsi. Tadi katanya beliau (gubernur) siap,” katanya. (cr-02/aep/bnn/red)